Nasi adalah makanan pokok kebanyakan masyarakat Indonesia. Karena Indonesia yang juga dikenal sebagai negara agraris yang mana banyak penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan dilimbahi kekayaan sawah yang membentang luas. Maka tak heran jika nasi adalah makan yang umum dikonsumsi sehari-hari. Tapi tahukah anda jika
Beras ternyata adalah jenis makanan yang mengandung arsenik anorganik yang tinggi. Sementara menurut para peneliti di Amerika Serikat, sejumlah jenis beras memiliki zat anorganik tinggi yang bisa memicu kanker. Ilmuwan di Consumer Reports menyatakan terdapat beberapa jenis beras yang diyakini mengandung arsenik anorganik yang bisa mengakibatkan penyakit kanker. Karena begitu tingginya andungan tersebut, Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) merekomedasikan anak-anak untuk tidak makan nasi lebih dari dua kali dalam 1 bulan. Consumer Reports pun meneliti dan menganalisa 656 jenis makanan yang mengandung beras. Hasilnya, ditemukan kandungan arsenik anorganik tinggi. Arsenik anorganik telah dikaitkan dengan beberapa tipe kanker.
Zat arsenik sebenarnya terdapat pada banyak sumber makanan, termasuk buah, biji-bijian dan sayuran. Sumber-sumber makanan itu kemudian menyerap arsenik dari tanah dan pestisida saat mereka tumbuh. Sedangkan beras menyerap arsenik lebih mudah dari jenis makanan yang lainnya. Peneliti di Consumer Reports, dokter Michael Crupain mengatakan, arsenik pada makanan adalah masalah kesehatan publik yang nyata dan sangat penting untuk mengurangi jumlah untuk dikonsumsi. Dalam sebuah laporan, Consumer Reports menyebut mengkonsumsi arsenik dalam jangka panjang meningkatkan resiko orang untuk terkena kanker kulit, kandung kemih dan bahkan paru-paru.
Bagi anak-anak usia balita, Crupain menemukan bahwa sereal dan pasta dari beras memiliki kandungan arsenik lebih banyak dari ujicoba sebelumnya. "Jadi kini kami merekomedasikan anak-anak untuk jarang makan makanan jenis ini, mungkin hanya dua kali sebulan."
Jadi, beras jenis apa yang mengandung sedikit arsenik?
Dalam penelitian tersebut dikatakan, tingkat kandungan arsenik pada beras bergantung pada tempat di mana padi ditanam. Beras sushi dari Amerika Serikat dan beras basmati putih dari California, India dan Pakistan mengandung setengah dari jumlah arsenik yang ada pada jenis beras lainnya. Yang menjadi perhatian adalah beras coklat - peneliti menemukan bahwa beras jenis ini memiliki kandungan arsenik 80 persen lebih banyak jika dibandingkan dengan beras putih.
Jika begitu, apa harus membuang semua jenis beras?
Semua orang tak perlu khawathi akan memilih-milih beras mana yang tidak mengandung arsenik, Federasi Beras AS menyatakan sebagai berikut;
"Penelitian menunjukkan, baik beras putih atau coklat yang dikonsumsi selama ini telah memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar ketimbang risiko yang dikaitkan dengan kandungan arsenik." FDA sendiri juga belum mengeluarkan aturan batas aman arsenik pada beras. Namun mereka menyarankan orangtua untuk menghindari memberikan sereal atau pasta dari beras kepada balita sebagai makanan padat pertama mereka.
Baca juga artikel terkait, "Manfaat Minum Air Putih Di Pagi Hari"
terlalu sering makan nasi tak baik untuk tubuh?
Beras ternyata adalah jenis makanan yang mengandung arsenik anorganik yang tinggi. Sementara menurut para peneliti di Amerika Serikat, sejumlah jenis beras memiliki zat anorganik tinggi yang bisa memicu kanker. Ilmuwan di Consumer Reports menyatakan terdapat beberapa jenis beras yang diyakini mengandung arsenik anorganik yang bisa mengakibatkan penyakit kanker. Karena begitu tingginya andungan tersebut, Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) merekomedasikan anak-anak untuk tidak makan nasi lebih dari dua kali dalam 1 bulan. Consumer Reports pun meneliti dan menganalisa 656 jenis makanan yang mengandung beras. Hasilnya, ditemukan kandungan arsenik anorganik tinggi. Arsenik anorganik telah dikaitkan dengan beberapa tipe kanker.
Akibat Makan Nasi Terlalu Sering |
Bagi anak-anak usia balita, Crupain menemukan bahwa sereal dan pasta dari beras memiliki kandungan arsenik lebih banyak dari ujicoba sebelumnya. "Jadi kini kami merekomedasikan anak-anak untuk jarang makan makanan jenis ini, mungkin hanya dua kali sebulan."
Jadi, beras jenis apa yang mengandung sedikit arsenik?
Dalam penelitian tersebut dikatakan, tingkat kandungan arsenik pada beras bergantung pada tempat di mana padi ditanam. Beras sushi dari Amerika Serikat dan beras basmati putih dari California, India dan Pakistan mengandung setengah dari jumlah arsenik yang ada pada jenis beras lainnya. Yang menjadi perhatian adalah beras coklat - peneliti menemukan bahwa beras jenis ini memiliki kandungan arsenik 80 persen lebih banyak jika dibandingkan dengan beras putih.
Jika begitu, apa harus membuang semua jenis beras?
Semua orang tak perlu khawathi akan memilih-milih beras mana yang tidak mengandung arsenik, Federasi Beras AS menyatakan sebagai berikut;
"Penelitian menunjukkan, baik beras putih atau coklat yang dikonsumsi selama ini telah memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar ketimbang risiko yang dikaitkan dengan kandungan arsenik." FDA sendiri juga belum mengeluarkan aturan batas aman arsenik pada beras. Namun mereka menyarankan orangtua untuk menghindari memberikan sereal atau pasta dari beras kepada balita sebagai makanan padat pertama mereka.
Baca juga artikel terkait, "Manfaat Minum Air Putih Di Pagi Hari"
Posted by 11.37
, Published at